Laman

Animated Dragonica Star Glove Pointer

Jumat, 30 Desember 2011

Perkembangan Internet dari dahulu hingga sekarang (resolusi Juara)

INTERNET
            Sekarang,internet tidak asing lagi di telinga masyarakat awam.Kerna perkembangan internet di Indonesia melaju pesat hingga ke desa-desa pedalaman.Bermula dari J.C.R. Licklider dari  MIT (Massachuset Institut of Technology) pada bulan Agustus tahun 1962 mencoba menghubungkan komputer-ke komputer lain untuk keselamatan data rahasia Amerika dari dampak perang militer. Dalam memo tersebut diuraikan konsep "Galactic Network"nya,dengan memiliki visi sebuah jaringan komputer global yang saling berhubungan dimana setiap orang dapat akses data dan program secara cepat dari tempat manapun.
     Licklider adalah pimpinan pertama riset program komputer dari projek DARPA, 4 yang dimulai bulan Oktober 1962. Selama di  DARPA dia bekerjasama dengan Ivan Sutherland, Bob Taylor, dan seorang peneliti MIT,  Lawrence G. Roberts. Leonard Kleinrock di MIT mempublikasikan tulisanya berjudul " The first paper on packet switching theory"  dalam  bulan July 1961 dan "The first book on the subject" di tahun 1964. Kleinrock sepaham dengan Roberts dalam teori kelayakan komunikasi mempergunakan sistem paket data dari pada hanya mempergunakan sebuah rangkaian elektronik.  Teori ini merupakan cikal bakal adanya jaringan komputer.
Untuk mmebuktikan hal ini, pada tahun 1965, Roberts bekerjasama dengan Thomas Merrill,  menghubungkan komputer TX-2 yang ada di Mass dengan komputer Q-32 yang ada di  California dengan mempergunakan sebuah saluran dial-up berkecepatan rendah.
 Ini merupakan sebuah jaringan komputer pertama  yang luas yang pernah dibuat untuk pertama kalinya meski dalam skala kecil.  Hasil dari  percobaan ini  adalah bukti bahwa pengunaan waktu dalam komputer-komputer tersebut dapat bekerja dengan baik,menjalankan program dan mengambil atau  mengedit data  seperti yang biasa dilakukan pada sebuah mesin dengan  remote control, namun rangkaian saklar system telepon kurang mendukung percobaan ini. Hipotesis  Kleinrock tentang diperlukannya sebuah program paket pensaklaran terbukti.
    Pada tahun 1966,Roberts pergi ke DARPA untuk mengembangkan konsep jaringan komputer dan dengan cepat merumuskan rencananya untuk ARPANET, yang dipublikasikan pada tahun 1967. Pada saat konferensi dimana harus mempresentasikan makalahnya tentang konsep paket dalam jaringan komputer,dalam konferensi tersebut, ada sebuah makalah yang berhubungan dengan konsep paket pada jaringan komputer dari Inggris yang ditulis oleh Donald Davies dan Roger Scantlebury dari NPL. Scantlebury mengatakan pada Roberts tentang riset yang dilakukan  NPL sebaik seperti yang dilakukan oleh Paul Baran dan lainnya di RAND. RAND group telah menulis sebuah makalah berjudul " paper on packet switching networks for secure voice" di lingkungan militer pada tahun 1964. Penelitian-penelitian tersebut dilakukan bersamaan oleh kelompok peneliti MIT, NPL dan RAND.Kelompok peneliti MIT bekerja dalam kurun waktu 1961-1967, kelompok RAND bekerja dalam kurun waktu 1962-1965, dan kelompok NPL bekerja  antara tahun 1964-1967. Kata paket telah diadopsi dari hasil kerja kelompok NPL dan diusulkan dipergunakan dalam  saluran komunikasi data ARPANET, sehingga komunikasi data di dalam projek ini diubah dari 2.4 kbps menjadi 50  kbps.

    Dalam bulan Agustus tahun 1968, setelah Roberts dan penyandang dana projek  DARPA merevisi semua struktur dan spesifikasi ARPANET, sebuah RFQ dirilis  DARPA untuk pengembangan salah satu komponen kunci, paket  pensakalaran yang disebut Interface Message Processors (IMP's). RFQ telah dimenangkan dalam bulan Desember1968 oleh sebuah group yang dipimpin oleh Frank Heart dari Bolt Beranek and Newman (BBN). Sebagai tim dari BBN yang mengerjakan  IMP's, Bob Kahn memerankan peran utama dalam desain arsitektur  ARPANET.    Topologi dan ekonomi jaringan didesain dan dioptimasi oleh  Roberts bersama Howard Frank dan timnya dari Network Analysis Corporation.
Pengukuran  sistem jaringan dilakukan oleh tim pimpinan  Kleinrock di UCLA. 6 Karena awal dilakukannya pengembangan teori paket  pensaklaran oleh Kleinrock, dan juga adanya perhatiannya yang serius pada analysis, design dan pengukuran, maka Network Measurement Center yang dibangun Kleinrock di UCLA telah terpilih sebagai node pertama projek ARPANET. Ini terjadi dalam bulan September tahun 1969 ketika  BBN memasang IMP pertama di UCLA dan host komputer pertama telah tersambung. Projek Doug Engelbart yang   menggarap "Augmentation of Human Intellect" (didalamnya terdapat NLS, sebuah system hypertext pertama) di Stanford Research Institute (SRI) kemudian dikembangkan menjadi node kedua. SRI mendukung  Network Information Center,  dipimpin oleh Elizabeth (Jake) Feinler dan berperan sebagai pemelihara table nama host ke address mapping sesuai dengan direktori  RFC's.
Sebulan kemudian, pada saat SRI  (Stanford Research Institute) telah tersambung ke ARPANET, pesan pertam6ya dari host ke host telah dikirimkan dari laboratorium Kleinrock ke SRI. Dua node lainnya segera dibangun di  UC Santa Barbara dan University of Utah. Dua node terakhir ini membuat projek aplikasi visual, dengan Glen Culler dan Burton Fried di UCSB bertugas mencari metode-metode untuk menampilkan fungsi-fungsi matematika mempergunakan "storage displays" agar dapat menjawab "problem of refresh" yang terjadi dalam jaringan. Robert Taylor dan Ivan Sutherland di Utah bertugas  mencari metoda-metoda penampilan 3-D dalam jaringan. Sehingga pada akhir tahun 1969, empat komputer host telah tergabung bersama dalam inisial ARPANET, maka cikal bakal Internet telah lahir.
Komputer banyak yang disambungkan ke ARPANET pada tahun-tahun  berikutnya dan tim bekerja melengkapi fungsi Host-to-Host protocol dan software jaringan komputer lainnya. Di bulan Desember tahun 1970, the Network Working Group (NWG) bekerja dibawah pimpinan S. Crocker menyelesaikan inisial ARPANET Host-to-Host protocol, dan disebut  Network Control Protocol (NCP). ARPANET secara lengkap mempergunakan NCP (Network Control Program). selama periode 1971-1972 dan para pengguna jaringan komputer akhirnya dapat mulai melakukan pengembangan  aplikasinya.
Dalam bulan Oktober tahun 1972, Kahn telah mengorganisasikan sebuah demonstrasi besar dan sukses  ARPANET di International Computer Communication Conference (ICCC). Ini merupakan untuk pertama kalinya diperkenalkan  ke masyarakat. Dalam demo ini juga diperkenalkan inisial "hot" aplication, electronic mail (email). Dalam bulan Maret, Ray Tomlinson dari BBN (Bolt Beranek dan Newman) membuat program penulisan pesan email, pengiriman dan  pembaca pesan email pertama. Hal ini dilakukan atas dorongan kebutuhan ARPANET akan sebuah mekanisme koordinasi yang mudah.Dalam bulan July,Roberts mengembangkan utilitynya dengan membuat program email utility pertama ke dalam daftar, pemilihan untuk pembacaan, file, meneruskan (forward), dan memberikan jawaban sebuah pesan.Dari penemuan ini maka email merupakan aplikasi yang paling banyak dipergunakan dalam jaringan komputer selama beberapa dekade.
Internet mulai merambah hingga ke Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa di antara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.
Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia.Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI. Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine pada server AIX.
Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).Perkembangan terakhir hingga munculah telkom, Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Di bawah subdivisi Elnusa GTDI dari anak perusahaan Pertamina, Infomedia telah menerbitkan Buku Petunjuk Telepon Telkom Yellow Pages.
          Perusaan telkom hingga saat ini menyedikan jasa layanan internet yang nyaman dengan kebutuhan masyarakat sesuai dengan keinginan
1. Paket Speedy MultiSpeed

2. Paket Speedy Non MultiSpeed

Keterangan :

Paket Mail (Limited 15 Jam 1 Mb/s)

Dengan kecepatan 1 Mb/s downstream dan 256 kb/s upstream dan harga yang murah, paket ini ditujukan untuk pengenalan Internet, atau untuk pengguna yang jarang menggunakan Internet tetapi menginginkan koneksi yang cepat.

Paket Chat (Limited 50 Jam 1 Mb/s)

Dengan kecepatan 1 Mb/s downstream dan 256 kb/s upstream dan harga yang terjangkau, Anda dapat melakukan koneksi internet dengan kecepatan tinggi dengan durasi yang lebih panjang.

Paket Socialia (Unlimited 384 kb/s)

Dengan kecepatan 384 kb/s downstream dan 96 kb/s upstream tanpa batas waktu, Anda dapat berinternet sepuasnya untuk browsing maupun chatting.

Paket Load (Unlimited 512 kb/s)

Dengan kecepatan 512 kb/s downstream dan 128 kb/s upstream tanpa batas waktu, Anda dapat berinternet sepuasnya untuk browsing yang lebih cepat, download, maupun chatting.

Paket Familia (Unlimited 1 Mb/s)

Dengan kecepatan 1 Mb/s downstream dan 256 kb/s upstream, serta alokasi kapasitas ke gateway internasional yang lebih besar, paket ini ditargetkan bagi para profesional, atau bagi penggunaan internet rumah tangga yang dishare hingga ke 10 pengguna.

Paket Executive (Unlimited 2 Mb/s)

Dengan kecepatan 2 Mb/s downstream dan 512 kb/s upstream, serta alokasi kapasitas ke gateway internasional yang lebih besar, paket ini ditargetkan untuk keperluan bisnis dan perkantoran dengan penggunaan Internet yang dishare hingga ke 20 pengguna.

Paket Biz (Unlimited 3 Mb/s)

Dengan kecepatan 3 Mb/s downstream dan 512 kb/s upstream, serta alokasi kapasitas ke gateway internasional yang lebih besar, paket ini ditargetkan untuk keperluan bisnis dan perkantoran dengan penggunaan internet yang dishare hingga lebih dari 30 pengguna.
            Produk keungulan yang dikeluarkan telkom seperti Indismart SD Kelas 1-6, Bamboomedia OnNET (GROUP), Bamboomedia OnNET (PERSONAL).Pengunaan Internet yang dikelolah telkom merancangkan pengunaan speedy untuk memenuhi permintaan masyarakat. Speedy adalah produk dari Telkom Indonesia berupa layanan akses Internet berkualitas tinggi bagi rumah tangga serta bisnis skala kecil dan menengah.
Speedy menggunakan teknologi ADSL, yang menghantarkan sinyal digital berkecepatan tinggi melalui jaringan telefoni secara optimal bagi keperluan konsumsi konten Internet, dengan kecepatan data dari 384 kb/s hingga 10 Mb/s.

Perbandingan Speedy terhadap teknologi Internet lain:
  • Pada dial-up Internet, akses data dilewatkan pada sentral digital, yang memiliki keterbatasan sampling data maksimal 56 kb/s. Pada Speedy, akses data dipisahkan dari dari akses suara di DSLAM(digital subcriber line access module), sehingga kecepatan Speedy dapat ditingkatkan maksimal sesuai kebutuhan.
  • Pada broadband wireles access, akses pada user dibagi dari BTS (Base Transceiver Station)  yang memiliki kapasitas terbatas. Akses pada Speedy bersifat individual per user hingga port DSLAM (digital subcriber line access module), terdekat, dimana setiap user menduduki port tersendiri yang bersifat dedicated.
Setiap unit Speedy terhubung langsung dengan koneksi gigabit pada jaringan metro ethernet ke perangkat BRAS (broadband remote access server)  yang merupakan gerbang Speedy ke luar. Dari BRAS (broadband remote access server)  , user akan dihubungkan ke:
  • Domestic Content, melalui peering dengan OpenIXP, content provider, maupun ISP Lain.
  • International Gateway, yang memiliki kapasitas besar ke host Internet di seluruh dunia.
  • Broadband Content, berisi berbagai content web, game, multimedia, TV, serta berbagai tools, melalui koneksi khusus yang hanya dapat diakses oleh user Speedy.
Teknologi ADSL (assymmetric digital subscriber line) juga memungkinkan pemanfaatan satu jaringan kabel untuk digunakan bersamaan sebagai jaringan data dan jaringan telefon. Selama koneksi Internet digunakan, layanan telepon, fax, dan layanan data melalui jaringan telepon tetap dapat digunakan.
          Salah satunya yang lain dari produk telkom adalah Speedy Flash,Speedy Flash adalah layanan yang memungkinkan user selalu terhubung ke akses Internet broadband, baik saat dalam posisi fixed melalui Telkom Speedy maupun posisi mobile melalui Telkomsel Flash.Menawarkarkan beberapa paket yang menarik untuk berlanggan.

Ketentuan:
  • Pada seluruh paket, apabila fair usage telah terlampaui, maka kecepatan akan diturunkan menjadi 64 kb/s hingga akhir bulan.
  • Pada koneksi Single Session, akses Speedy dan Flash hanya dapat digunakan bergantian, tidak bersamaan. Pelanggan akan mendapatkan alert melalui web saat Speedy tak dapat digunakan karena Flash sedang online.
  • Pada koneksi Multi Session, akses Speedy dan Flash dapat digunakan secara bersamaan.
  • Paket Fantastica dan Ultima hanya tersedia untuk paket Speedy padakecepatan 512 kb/s ke atas
Untuk kemudahan bagi user, Telkom Group telah menyediakan paket bundling SpeedyFlash untuk paket Primera, yang didalamnya berisi: kartu perdana prabayar Telkomsel Simpati, modem HSDPA untuk Flash, dan modem ADSL untuk Speedy. Untuk Paket Fantastica dan Ultima, Telkom tidak menyediakan paket modem HSDPA tertentu, sehingga user diharapkan dapat menyediakan modem HSDPA sendiri.
Speedy Flash tersedia di seluruh wilayah Indonesia yang telah memiliki akses Telkom Speedy dan Telkomsel Flash. Informasi dan pendaftaran dapat dilakukan pada contact centre Telkom di nomor 147.
Salah satu produk perkembangan telkom adalah adanya Groovia TV. The 1st IPTV (Internet Protocol Television) Service in Indonesia dari PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.(Telkom) yang diluncurkan secara komersial di Jakarta. Peluncuran komersial Groovia TV sebagai layanan IPTV pertama di Indonesia ini, merupakan upaya Telkom memperkuat portofolio bisnis media and edutainment sekaligus merevitalisasi jaringan kabel.
Layanan terbaru Telkom ini berbeda dengan layanan TV berbayar lainnya. Groovia TV memiliki berbagai fitur interaktif yang belum pernah tersedia sebelumnya di dalam platform televisi berbayar manapun di Indonesia.
Selain tayangan channel-channel televisi premium, Groovia TV juga mengunggulkan berbagai fitur yang memungkinkan pelanggan untuk record, pause dan rewind tayangan TV favoritnya. Selain itu ada fasilitas video on demand (VoD), game on line bahkan karaoke.
IPTV merupakan platform layanan yang merupakan tahap lebih lanjut dari bentuk interaksi multimedia yang ada saat ini. Teknologi broadband yang mendukung Groovia TV, memungkinkan tersedianya layanan konvergen dalam bentuk siaran televisi, video, audio, teks, grafis, data dan telepon yang disalurkan ke pelanggan melalui jaringan IP (Internet Protocol). Melalui tayangan Live TV dan VoD, Groovia TV mendukung kualitas tayangan standard definition (SDTV) dan high definition (HDTV). Kedepannya Groovia TV selain bisa disaksikan melalui perangkat televisi, juga bisa disaksikan melalui komputer atau notebook dan smartphone berkat fitur three screens yang dimilikinya.
Guna mendukung layanan ini, Telkom terus mengembangkan kapasitas akses, yakni mengembangkan akses pita lebar dan menambah kecepatan true broadband access. Rinaldi mengatakan, investasi pengembangan IPTV menyerap Dana investasi senilai Rp 50 milyar s.d Rp 100 milyar, terutama untuk mengembangkan platform IPTV, belum termasuk investasi untuk pengembangan jaringan akses true broadband. “Pada 2010, kapasitas true broadband access baru mencapai 21 persen dan akan ditingkatkan menjadi 85 persen pada 2015.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi:
Agina Siti Fatimah
Operation Vice President Public Relation
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Phone         : 62-22-4527455
Fax             : 62-22-4521411
e-mail          :  
aginasf at telkom.co.id
website       : www.telkom.co.id

<a href="http://telkomspeedy.com"><img src="http://telkomspeedy.com/gambar/blogcontestspeedy.jpg" /></a>

1 komentar: